4 Fakta Ksatria Yang Membuat Suku Nias Di Takuti Oleh Dunia
Foto http://i952.photobucket.com |
Penduduk di Pulau Nias dikenal akan budaya berperangnya, atau dalam situlah yang lebih keren adalah warrior
mirip seperti kaum Sparta dan Mongol. Di masa lalu, para Nias Warrior
berjuang mati-matian untuk mempertahankan wilayah dan juga harga diri
kelompoknya hingga perang yang besar kerap terjadi. Berikut lima fakta
kegarangan Suku Nias yang kerap dijuluki sebagai bangsa Sparta asli
Indonesia.
1. Alat Perang yang mematikan
Foto Baluse http://www.vikingsword.com |
Setiap suku punya alat perang masing-masing yang berbeda dengan suku lain. Di Nias diketahui banyak alat perang yang di pakai orang zaman dahulu, diantaranya adalah : Toho, Baluse, Pedang, dan mungkin masih ada lagi yang lain. Alat perang ini dibuat sendiri oleh suku Nias, tidak diperjual belikan dulu, setiap rumah pasti memilki barang tersebut untuk jaga-jaga dan senjata kalau ada peperangan zaman dahulu. Toho dalam bahasa indonesia adalah tombak, digunakan untuk menombak dari jarak yang agak jauh dan ini sangat runcing, sekaligus tajam. Baluse adalah alat untuk pelindung, misalnya ada yang di lempar sama kita atau kita di tombak, maka dengan Baluse kita bisa menangkisnya. Pedang juga punya khas tersendiri yang di milki orang nias, dimana pedang ini diberi sarung yang terbuat dari kayu yang sudah di ukir secantik mungkin dan begitu juga dengan tangkai pedangnya, bermotif Naga.
2. Ilmu Gaib
Ilmu gaip, percaya gak percaya ilmu gaip itu emang benar-benar ada. Dulu di Nias, Ilmu gaip itu sangat di takuti, karna kita tidak bisa mengetahui siapa pelakunya. Tanpa harus bertemu itu bisa kena sama orang lain.
3. Bertarung sudah mendarah daging
Catatan paling tua tentang kebudayaan yang ada di Pulau Nias dilakukan
oleh pedagang dari Persia. Perdagangan ini datang di kawasan Nias
sekitar tahun 851 Masehi untuk menjalin kerja sama dengan penduduk lokal
yang memiliki banyak sekali kerajinan dalam bentuk perhiasan maupun
dalam bentuk kain dan tenun yang memukau. Pedagang dari Persia yang datang pada abad ke-9 ini mengatakan bahwa
penduduk di Nias sangat menjunjung tinggi budayanya. Mereka dikenal
sangat kreatif meski dalam beberapa hal Suku Nias kuno dianggap agak
mengerikan. Mereka melakukan pemburuan itu dengan
bertarung secara sengit.
4. Harga Diri yang Sangat Tinggi Melebihi Apa pun
Harga diri dari Suku Nias di masa lalu sangatlah tinggi. Mereka akan
melakukan pertarungan dengan sepenuh jiwa jika merasa dilecehkan. Di
masa lalu, para marga atau desa di kawasan Pulau Nias kerap melakukan
peperangan untuk mempertahankan wilayah dan juga kehormatan dari suatu
desa atau marga.
Kebiasaan berperang yang dilakukan oleh masyarakat Nias kuno sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan sejak budaya megalitikum hadir 13.000 tahun yang lalu, penduduk di Pulau Nias sudah terbiasa dengan hal-hal yang berkaitan dengan pertarungan. Budaya warrior di kawasan ini terus tumbuh hingga akhirnya lenyap perlahan-lahan.
Jika ada yang kurang mohon untuk di maklumi, dan silahkan beri komentar dibawah ini
Sòkhi mate moroi aila (Lebih baik mati dari pada malu), Motto org Nias Pada Zaman Dulu.
ReplyDeleteSadis kali bro...
DeleteKren...
Makasih komentarnya bung.
Tunggu artikel selanjutnya