10 Hal Unik Yang Bikin Kamu Bangga Menjadi Anak Nias
Foto by sisteminformasipulaunias.wordpress.com |
Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di pulau nias.
Dalam bahasa aslinya, orang Nias menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono =
anak/keturunan; Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai "Tanö Niha"
(Tanö = tanah).
Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan
kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrakö
yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai
kematian. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan
oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih
ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang. Kasta : Suku Nias mengenal sistem kasta(12 tingkatan Kasta). Dimana tingkatan kasta yang tertinggi adalah "Balugu".
Untuk mencapai tingkatan ini seseorang harus mampu melakukan pesta
besar dengan mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan ekor ternak
babi selama berhari-hari. (https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Nias)
Nah Setiap suku pasti punya suatu kebanggan sendiri dong, Seperti Orang nias mempunyai hal yang unik dan bangga menjadi anak Nias. kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian kebudayaan secara umum adalah
hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
yang kompleks mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum
adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Dibawah ini ada beberapa hal menurut saya hal yang unik yang hanya dimiliki Anak Niias :
1. Budaya Nias
Ada beberapa budaya yang ada di nias, diantaranya adalah :
- Fataele/Foluaya(Tari Perang)
- Maena (Tari berkoelompok)
- Tari Moyo (Tari Elang)
- Tari Mogaele
- Fangowai (Tari sekapur sirih/penyambutan tamu)
- Fame Ono nihalõ (Pernikahan), dan lain sebagainya
2. Makanan Dan Minuman Khas Nias
Ternyata Pulau Nias Selatan
menyimpan masakan - masakan khas yang enak dan kaya dengan rasa yang
tentunya mengoda para wisatawan dari berbagai macan Negara dan wisatawan
lokal untuk mencoba untuk menjajalnya. Baca Selengkapnya Disini
3. Memiliki Marga
Nah, yang membedakan juga saya dengan suku lain adalah saya punya marga. Nias menerapkan sistem marga mengikuti garis ayah (patrilineal). Marga-marga umumnya berasal dari kampung-kampung pemukiman yang ada. Baca Selengkapnya Daftar Marga Nias
4. Punya Ragam Hias Sendiri
Berbicara tentang kreativitas seni dan lingkungan di Nias itu berarti
kita masuk dalam aspek sora-sora, yakni ragam hias dalam bahasa Nias.
Ragam hias tradisonal Nias umumnya beriDentuk manusia/raksasa, hewan,
tumbuhan, dan garis-garis geometris. Bentuk-bentuk ini memiliki maksud
dan makna tertentu mempakan lambang yang telah mereka sepakati dan
percayai, sehingga tidak mengherankan walaupun di Nias dapat dikenali
adanya dua jenis mmah adat yang merupakan wadah visualisasi ragam hias
itu namun pada kenyataannya tidak ada pert)edaan bentuk yang menyolok
antara ragam hias di Nias Selatan dan tempat lain di Pulau Nias. Baca Selengkapnya Ragam Hias yang ada di Nias
5. Tradisi Megalitik
Kesimpulan awal yang bisa dirujuk dari artefak sisa kehidupan yang ditemukan di Goa Tögi Ndrawa, misalnya, Pulau Nias paling tidak sudah mengenal peradaban sejak 12.000 tahun lalu. Bahkan, ada indikasi proses migrasi dari Asia daratan ke Pulau Nias sudah terjadi sejak 30.000 tahun lampau.
Secara umum, Pulau Nias memiliki sejarah hunian yang panjang. Temuan benda-benda arkeologis di daerah aliran Sungai Muzöi berupa artefak batu berkarakter paleolitik (alat batu dari masa berburu dan mengumpulkan makanan), kata Truman Simanjuntak, menunjukkan bahwa manusia telah hadir di wilayah ini sejak kala pleistosen. Artinya, "manusia Nias" ketika itu sudah mengenal peradaban sesuai dengan kerangka waktu masa paleolitik secara umum.
6. Peralatan Rumah Tangga
- Bowoa tambu – periuk dari tanah liat, alat masak tradisional
- Figa lae – daun pisang yang dipakai untuk menjadi alas makanan
- Halu (alat menumbuk padi) – dfsf
- Lösu – lesung
- Gala – dari kayu seperti talam
- Sole mbanio – tempat minum dari tempurung
- Katidi – anyaman dari bambu
- Niru (Alat untuk menapik beras untuk memisahkan dedak)
- Haru – sendok nasi
- Famofu – alat niup api untuk memasak
- Fogao Banio (alat pemarut kelapa)
- Tagaya (Alat Parut Kelapa)
- Fondaru - Alat untuk bakar daging
- Batu Lada - Juga untuk menggiling cabe
- Koro-koro - Gayung kecil untuk makanan atau minuman
- Forö - Untuk penjepitan kayu bakar
- Naso'e - Tempat penampungan air terbuat dari bambu
- Fanuna - Tempat penyimpanan kayu kering
- Nawu - Dapur khusus orang nias, dll
7. Memilik Rumah adat yang unik dan tidak menggunakan paku
"Rumah Adat Tradisional
Nias (Omo Hada) merupakan simbol kemegahan masyarakat Nias di zaman
dulu, sebuah karya arsitektur yang unik dan bernilai tinggi, tidak
menggunakan paku besi untuk menghubungkan masing-masing bagian di rumah
adat tersebut, hanya menggunakan pasak kayu namun terbukti
kokoh dan tahan gempa"
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/java05_gheeyahoo.com/rumah-adat-tradisional-nias-akankah-tinggal-sejarah_5519225c8133110a749de0fd
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/java05_gheeyahoo.com/rumah-adat-tradisional-nias-akankah-tinggal-sejarah_5519225c8133110a749de0fd
Omo Sebua adalah jenis rumah adat atau rumah tradisional dari Pulau Nias, Sumatera Utara.
Omo sebua adalah rumah yang khusus dibangun untuk kepala adat desa
dengan tiang-tiang besar dari kayu, dengan atap yang tinggi dan tidak menggunakan paku sama sekali. Omo sebua
didesain secara khusus untuk melindungi penghuninya daripada serangan
pada saat terjadinya perang suku pada zaman dahulu. Akses masuk ke rumah
hanyalah tangga kecil yang dilengkapi pintu jebakan. Bentuk atap rumah
yang sangat curam dapat mencapai tinggi 16 meter. Selain digunakan untuk
berlindung dari serangan musuh, omo sebua pun diketahui tahan terhadap goncangan gempa bumi.
"Rumah Adat Tradisional
Nias (Omo Hada) merupakan simbol kemegahan masyarakat Nias di zaman
dulu, sebuah karya arsitektur yang unik dan bernilai tinggi, tidak
menggunakan paku besi untuk menghubungkan masing-masing bagian di rumah
adat tersebut, hanya menggunakan pasak kayu namun terbukti
kokoh dan tahan gempa"
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/java05_gheeyahoo.com/rumah-adat-tradisional-nias-akankah-tinggal-sejarah_5519225c8133110a749de0fd
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/java05_gheeyahoo.com/rumah-adat-tradisional-nias-akankah-tinggal-sejarah_5519225c8133110a749de0fd
"Rumah Adat Tradisional
Nias (Omo Hada) merupakan simbol kemegahan masyarakat Nias di zaman
dulu, sebuah karya arsitektur yang unik dan bernilai tinggi, tidak
menggunakan paku besi untuk menghubungkan masing-masing bagian di rumah
adat tersebut, hanya menggunakan pasak kayu namun terbukti
kokoh dan tahan gempa"
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/java05_gheeyahoo.com/rumah-adat-tradisional-nias-akankah-tinggal-sejarah_5519225c8133110a749de0fd
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/java05_gheeyahoo.com/rumah-adat-tradisional-nias-akankah-tinggal-sejarah_5519225c8133110a749de0fd
8. Tradisi Lompat Batu
Fahombo, Hombo Batu atau dalam bahasa Indonesia "Lompat Batu" adalah olah raga tradisional Suku Nias. Olah raga yang sebelumnya merupakan ritual pendewasaan Suku Nias ini banyak dilakukan di Pulau Nias dan menjadi objek wisata tradisional unik yang teraneh hingga ke seluruh dunia.Mereka harus melompati susunan bangunan batu setinggi 2 meter lebih dengan ketebalan 40 cm.
9. Keindahan Alam, Pantai Dan Laut
Di nias juga tidak kalah dengan keindahan alamnya, banyak sekali tempat-tempat yang wajib anda kunjungi di pulau nias. Misalnya : Pantai Sorake, Lagundri, Baloho, pulau Asu, Patai Genasi, Pantai sirombu dan masih banyak lagi tempat lain.
10. Kaya Potensi Pariwisata Dan Perikanan
PULAU Nias adalah salah satu pulau diperbatasan negara
yang memiliki potensi laut luar biasa. Potensi perikanan yang begitu
besar juga diikuti dengan potensi wisata yang masih harus dikembangkan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan potensi terbesar Pulau Nias
adalah sektor pariwisata dan perikanan sehingga pemerintah daerah perlu
serius mengembangkan potensi tersebut.
"Saya lihat dari atas pas turun, potensi terbesar dua menurut saya,
pertama pariwisata, kedua perikanan, dua ini kita harus fokus," kata
Presiden Jokowi di Pendopo Kota Gunung Sitoli.
i like
ReplyDeleteTolak valentine, karena valentine bukan hari libur internasional. - VangaetuKodok
https://vangaetukodok.blogspot.co.id/2017/02/tolak-valentine-karena-valentine-bukan.html
Kren ya...
Delete